Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Selasa, 10 September 2013

Kwarcab Gerakan Pramuka Muba Gelar Lomba Pramuka Berprestasi 2013

Sekayu, Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Musi Banyuasin mengadakan berbagai perlombaan dalam memeriahkan HUT ke-52 Gerakan Pramuka Tahun 2013, salah satu di antaranya adalah lomba pramuka berprestasi tingkat Kwarcab.
Lomba yang berlangsung di sekretariat Kwarcab Gerakan Pramuka Musi Banyuasin, pada 6-7 September 2013, kini telah memasuki penilaian akhir seleksi cabang dengan peserta berasal dari 14 kwartir ranting (kwarran), meliputi siaga, penggalang dan penegak masing-masing satu putra dan satu putri.
Tujuan penyelenggaraan lomba pramuka berprestasi adalah untuk mencari anggota pramuka yang selain aktif dalam kegiatan kepramukaan juga berprestasi secara akademis dan non akademis, serta membentuk generasi muda Kabupaten Muba yang bertakwa, mandiri, memiliki rasa kepedulian yang tinggi dan berprestasi.
Meraih predikat pramuka berprestasi tidaklah mudah, karena harus memenuhi berbagai Kriteria persyaratan, di antaranya berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah, selaku Ka Mabigus Gerakan Pramuka atau melampirkan SKCK dari kepolisian setempat.
Se;ain itu, sehat jasmani dan rohani, merupakan pramuka yang aktif, berprestasi dalam pendidikan formal dengan nilai rata-rata 7,5 atau IPK minimal 3,2, serta memiliki prestasi lainnya diluar kegiatan pramuka.
Syarat khusus di antaranya untuk siaga usia 7-10 tahun, penggalang usia 11-15 tahun, penegak/ pandega usia 16-20 tahun dan usia 21-25 tahun, menjadi contoh yang baik (dalam kegiatan kepramukaan, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya sesuai dengan isi Dwi Satya dan Dwi Dharma), dan memiliki tanda kecakapan khusus.
Peserta akan dinilai oleh tim juri yang memiliki kompetensi dalam bidang kepramukaan, keolahragaan, kesenian dan akademisi.
Menuruti Ketua Harian Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Muba Dicky Meiriando SSTP MH, para peserta lomba pramuka berprestasi ini sudah memasuki tahap penilaian terakhir untuk menentukan juara I, II, dan III.
Dewan juri akan melakukan penilaian akhir melalui wawancara mendalam, verifikasi berkas administrasi, kemampuan bahasa asing, performance, scouting skill dan personality. “Bagi yang terpilih menjadi juara I, berpeluang untuk mengikuti perlombaan pramuka tingkat daerah dan nasional,” ujarnya.
Penyerahan penghargaan kepada Pramuka Berprestasi yang terpilih akan dilaksanakan pada acara peringatan HUT Pramuka ke-52 tahun 2013 di Kabupaten Musi Banyuasin tanggal 10 September 2013 mendatang.

Sumber : http://infopublik.kominfo.go.id/read/54410/www.apec2013.or.id

Sabtu, 07 September 2013

Badge Jota-Joti Nasional 2013

Alhamdulillah... pengerjaan badge Jota-Joti Nasional yang di selenggarakan pada bulan Agustus 2013 sudah selesai pengerjaan. Badge di kerjakan dengan jenis woven atau sulam dengan ukuran 5,5 cm x 7 cm. Stok dan Pemesanan silahkan sms 0812 1774 6083

Jumat, 06 September 2013

Perkemahan Pramuka di Bawean

Perkemahan Pramuka se-Kabupaten Gresik dipusatkan di Kecamatan Sangkapura, Bawean. Berada di wilayah pulau sejauh 81 mil laut, membuat anggota pramuka merasakan kehidupan Bawean yang sebenarnya.

WARGA sekitar juga merasakan hiburan gratis melihat sejumlah atraksi. Sorak-sorai masyarakat Sangkapura terdengar riuh saat melihat atraksi tarian di Alu-alun Sangkapura. Sejumlah atraksi lainnya juga ditampilkan, tentu saja ditambah dengan paduan warna-warni kontemporer. Mulai dari busana, dandanan, gerakan maupun musik. Mulanya kelompok Drumb band dari SDN Sawah Mulya I, selanjutnya sekelompok penari dari anggota Pramuka se Bawean menampilkan atraksi tariannya. Tarian Mandailingan dipadu dengan musik krecengan khas Bawean meluncur. Tak hanya itu, beberapa gadis cantik lainnya mulai melenggang lenggokkan aksi teatrikal.

Disinilah kepiawaian Ahmadun sebagai koreografer sekaligus sutradara mulai menampakkan kepiawaiannya. Tak pelak, alun-alun Sangkapura yang luas seakan ter Blocking dengan berbagai macam corak. Mulai dari tarian, drumb band lengkap dengan lenggang lenggok sang Mayorette maupun tetrikal. Kamis pagi seluruh Pramuka se Kabupaten Gresik melaksanakan apel Akbar.

Bupati Gresik, selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) GP Gresik menjadi inspektur apel Akbar Pramuka dalam rangka hari Pramuka yang ke 52. Pada apel akbar Pramuka kali ini diikuti oleh seribu orang anggota Pramuka se Kabupaten Gresik. Pada apel akbar kali ini juga diikuti oleh oleh 18 Camat se Kabupaten Gresik selaku Ketua Majelis Pembimbing Rantin (Kamabiran).

Dalam sambutannya Bupati menyatakan puas akan apel akbar yang baru pertama dilaksanakan di Kabupaten Gresik dan Kecamatan Sangkapura menjadi tuan rumah. “Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota Pramuka khususnya Ketua Majelis Pembimbing Rantin (Kamabiran) atas terselenggaranya apel akbar kali ini.

“Kedepan Pramuka di Gresik harus direvitalisasi agar tak ketinggalan jaman. Pramuka tidak harus berkumpul, bernyanyi dan bertepuk tangan, jalan-jalan naik gunung atau baris-berbaris. Tapi harus ditambah dengan pengetahuan teknologi dan IT”, imbuhnya bersemangat.

Sementara Mardiana salah seorang seorang anggota Pramuka dari Kwartir Ranting Driyorejo menyatakan senang bisa ikut dan terlibat pada apel akbar kali ini. “Ini pengalaman terbaik saya dalam seumur hidup. Belum tentu bias terulang lagi. Perjalanan kami sejak dari Driyorejo sejak lepas subuh, dan sampai saat ini belum tidur. Tapi saya sangat senang” katana berbinar.

Naschidin (19) salah seorang warga Desa Sangkapura, Kecamatan Sangkapura, mengungkapkan dirinya mengaku penasaran dengan kegiatan itu. Menurutnya, upacara seperti itu jarang sekali disaksikan oleh warga Bawean sepertinya. “Bawean ini kan kecil, jadi kalau ada kegiatan sedikit saja kami pasti tahu, kalau tidak ada apa-apa kondisinya ya sepi,”ungkapnya.

Selain itu, Naschidin beranggapan selama ini masyarakat Bawean memang kurang tersentuh dengan perhatian Pemkab Gresik. Sehingga dengan dikunjungi oleh bupati, dan diadakan kegiatan besar semacam itu, maka nama Bawean akan semakin dikenal oleh Gresik daratan. “Karena selama ini jarang didengar, karena mungkin jarang ada yang ke sini, dan jarang ada kegiatan besar di sini,” tukasnya. “Makanya kalau sering dikunjungi pejabat, saya berharap bisa mempercepat pembangunan.

Sumber : http://www.pulaubawean.com/read/2013/09/06/094931/1824/perkemahan-pramuka-di-bawean

Pramuka Saka Taruna Bumi

Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.
  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
SKK Bidang Taruna Bumi adalah sebagai berikut
Krida Pertanian Tanaman Pangan, terdiri atas 6 (enam) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Padi
  2. SKK Petani Jagung
  3. SKK Petani Kacang Kedelai
  4. SKK Petani kacang Tanah
  5. SKK Petani Ubi Kayu
  6. SKK Petani Ubi Jalar.
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan, terdiri atas 11 (sebelas) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Cengkeh
  2. SKK Petani Kelapa
  3. SKK Petani Karet
  4. SKK Petani Obat-obatan
  5. SKK Petani Kopi
  6. SKK Petani Panili
  7. SKK Petani Coklat
  8. SKK Petani Lada
  9. SKK Petani Kapas
  10. Petani Tembakau
  11. SKK Petani Tebu.
Krida Perikanan, mempunyai 9 (sembilan) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Ikan Nila
  2. SKK Petani Ikan Mas
  3. SKK Petani Ikan Gurami
  4. SKK Petani Ikan Lele
  5. SKK Petani Katak
  6. SKK Petani Belut
  7. SKK Petani Bandeng
  8. SKK Petani Udang
  9. SKK Petani Ikan Hias.
Krida Peternakan, mempunyai 12 (dua belas) SKK, yakni:
  1. SKK Peternak Kerbau
  2. SKK Peternak Sapi
  3. SKK Peternak Kuda
  4. SKK Peternak Sapi Perah
  5. SKK Peternak Kambing
  6. SKK Peternak Babi
  7. SKK Peternak Puyuh
  8. SKK Peternak Kelinci
  9. SKK Peternak Ayam
  10. SKK Peternak Itik
  11. SKK Peternak Lebah
  12. SKK Peternak Merpati.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_Karya_Pramuka#Saka_Taruna_Bumi

Kamis, 05 September 2013

7 Pembina Pramuka Sawahlunto Ikuti Karang Pamitran Nasional

SAWAHLUNTO – Sebanyak 7 pembina pramuka Kwarcab kota Sawahlunto akan mengikuti kegiatan Karang Pamitran Nasional.

Kegiatan Karang Pamitran diselenggarakan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka ini bertempat di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, akan berlangsung pada tanggal 9-14 September 2013

"Sesuai dengan usulan yang diedarkan kwarnas, masing-masing kwartir cabang akan mengirimkan 7 orang pembina mahir atau lulus Kursus Mahir Dasar, dan seorang diantaranya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Pusdiklat), "kata Marwati Kapusdiklat Kwarcab Sawahlunto kepada padangmedia.com, di Lemdikacab Sei Durian.

Dengan kegiatan ini, nantinya pembinan diarahkan untuk peningkatan kualitas pembina pramuka mahir dalam membina satuan melalui berbagi pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan wawasan.
"Ini sangat berharga buat meningkatkan kualitas pembinaan di kwarcab kota ini," harapnya.

Jenis kegiatan yang akan diselenggarakan meliputi kegiatan umum seperti ibadah, upacara, dan olahraga. Kegiatan inti adalah latihan dalam golongan, outdoor activities, seni budaya, serta kegiatan pelengkap adalah sertifikat tenaga pendidik, sosialisasi UU Gerakan Pramuka, akreditasi satuan pendidikan.

Untuk kegiatan wawasan pembina akan mengikuti kegiatan wawasan tentang perlindungan anak, narkoba, lingkungan hidup, anti korupsi, pungkasnya.

Sumber : http://www.padangmedia.com/1-Berita/83753-7-Pembina-Pramuka-Sawahlunto-Ikuti-Karang-Pamitran-Nasional---.html

Selasa, 03 September 2013

Upacara HUT Pramuka ke 52 di Sumbawa Berlangsung Khidmat

Sumbawa Besar, – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 52 Gerakan Pramuka tahun 2013 yang berlangsung Sabtu (31/8) di Halaman Kantor Bupati Sumbawa berlangsung hikmat. Upacara tersebut dihadiri anggota pramuka dari kalangan SD, SMP dan SMA, SMK. Juga dihadiri anggota Mabicab, Kepala SKPD serta pengurus Kwarcab Pramuka Sumbawa. 

Bupati Sumbawa Drs H Jamaluddin Malik sebagai pembina upacara, dalam sambutannya mengingatkan agar peringatan HUT seperti itu bukan hanya sebagai kegiatan serimonial yang diperingati setiap tahunnya, melainkan melalui HUT Pramuka ke 52 ini diharapkan dapat dijadikan sebagai momen untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dimasa yang akan datang

Selain itu juga diharapkan agar momen tersebut dapat memberikan makna bagi generasi muda untuk meningkatkan ketangguhan moral serta kecerdasan intelektual dimasa yang akan datang, serta dapat terwujudnya generasi muda yang lebih baik dari sekarang ini.

Oleh karena itu, JM—sapaan akrab Bupati Sumbawa, berharap kepada seluruh Kepala Sekolah agar memasukan kegiatan Pramuka ini sebagai kegiatan ekstra kurikulir di sekolahnya masing-masing serta meminta agar pihak sekolah mengerti soal kepramukaan.

Pada kegiatan upacara itu dihadiri oleh ratusan peserta dengan menggunakan seragam pramuka. Kemudian yang bertindak sebagai komandan upacara Awaluddin, SAP dan petugas pembawa Dasa Dharma Pramuka, Herliana.
Setelah kegiatan upacara, masih dalam suasana hari Pramuka juga digelar kegiatan Bazaar Siaga yang berlangsung di Wisma Daerah Sumbawa yang dibuka oleh Hj Rahma Jamaluddin Malik yang didampingi oleh Ketua Kwarcab Sumbawa, H Farhan Bulkiyah, SP beserta Hj Martina Farhan serta para Pengurus Kwarcab Pramuka Sumbawa lainnya.

Pada Bazaar tersebut dilaksanakan berbagai perlombaan untuk anak SD, diantara lomba lari kelereng, lomba memasukan gelang ke botol serta berbagai permainan lainnya.

Selain itu, pada hari yang sama juga digelar lomba Gerakan Jalan Indah yang dikuti oleh 34 regu gerak jalan yang berasal dari seluruh sekolah di Kabupaten Sumbawa pada semua jenjang.

Pada kesempatan itu, Bupati Sumbawa Drs H Jamaluddin Malik berksempatan untuk melepas peserta gerak jalan indah yang dimulai dari Kantor Bupati dan berakhir di di Wisma Daerah.

Adapun peserta lomba gerak jalan yang meraih juara sebagai berikut, untuk tingkat Penggalang (SD) Putri SDN 4 Sumbawa juara pertama, kemudian disusul SDN 1 Lopok juara kedua dan Kwaran Moyo Hilir juara ketiga.

Sementara untuk Penggalang SD putra meliputi SDN Lopok juara pertama, SDN 9 Sumbawa Besar juara kedua dan SDN Karang Dima juata ketiga. Untuk Penggalang SMP putri yakni SMP Negeri 1 Lopok juara pertama, SMP Negeri 3 Lopok juara kedua dan SMP Negeri 1 Labuhan Badas juara ketiga. Untuk Penggalang SMP Putra yakni SMP negeri 1 Lab.Badas juara pertama, SMP Negeri 1 Sumbawa Besar juata ketiga dan SMP Negeri 3 Sumbawa Besar juara ketiga.

Untuk regu Penegak SMA Putri juara pertama SMA Negeri 3 Sumbawa, juara kedua diraih SMA Negeri 1 Sumbawa dan juara ketiga diraih SMA Negeri 1 Alas Barat. Untuk Penegak SMA Putra juara pertama SMA Negeri 1 Sumbawa, juara kedua SMA Negeri 1 Alas dan juara ketiga SMA Negeri 2 Sumbawa.

Sumber : http://www.gaungntb.com/2013/09/upacara-hut-pramuka-ke-52-sumbawa-berlangsung-khidmat/

Saka Bakti Husada

Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Sebagai dasar dari pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan nomor 053 tahun 1985.

Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
  • Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
  • Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
  • Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
  • Pamong Saka dan Instruktur tetap.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
  4. Krida Bina Gizi
  5. Krida Bina Obat
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
Krida Bina Lingkungan Sehat
  1. Penyehatan Perumahan
  2. Penyehatan Makanan dan Minuman
  3. Pengamanan Pestisida
  4. Pengawasan Kualitas Air
  5. Penyehatan Air
Krida Bina Keluarga Sehat
  1. Kesehatan Ibu
  2. Kesehatan Anak
  3. Kesehatan Remaja
  4. Kesehatan Usia Lanjut
  5. Kesehatan Gigi dan Mulut
  6. Kesehatan Jiwa
Krida Penanggulangan Penyakit
  1. Penanggulangan Penyakit Malaria
  2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
  3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
  4. Penanggulangan Penyakit Diare
  5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
  6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
  7. Imunisasi
  8. Gawat Darurat
  9. HIV / AIDS
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
  • Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
  • Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
  1. kesehatan lingkungan
  2. kesehatan keluarga
  3. penaggulangan berbagai penyakit
  4. gizi
  5. manfaat dan bahaya obat.
  • Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
  • Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
  • Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.

Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_Karya_Pramuka#Saka_Bakti_Husada
http://shbgubug.wordpress.com/2010/02/14/sejarah-saka-bakti-husada-indonesia/

Pramuka Harus Didesain Menarik

Bagaimana menciptakan pemimpin yang andal salah satunya harus bisa dilahirkan melalui pramuka, dalam pramuka banyak sekali pendidikan diberikan utamanya pendidikan karakter. Era Globalisasi saat ini yang diiringi dengan perkembangan yang luar biasa terkait ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tidak boleh melupakan pendidikan karakter, begitu diantara sambutan ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang disampaikan Wali Kota Malang dalam upacara hari Pramuka di Balai Kota Malang, Sabtu (31/8).

Peni mengungkapkan bersyukur bersama masih bisa memperingati gerakan pramuka ke 52 tanggal 14 Agustus yang di Kota Malang diperingati hari ini. Semoga gerakan pramuka saat ini mempercepat mendorong perkembangan dan kemandirian pramuka.

“Era globalisasi memang IPTEK begitu maju, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah sumberdaya manusia yang menjadi faktor penentu kemajuan bangsa,’ jelas Peni, Sabtu (31/8).

Melalui pramuka ingin dibangun manusia yang memiliki karakter, watak yang kuat. Bukan hanya kaum muda yang cerdas dan mengusai IPTEK. Lebih dari itu adalah membangun manusia yang luhur budi pekertinya hidup dalam kerukunan.

Untuk itu penyediaan pendidikan bagi kaum muda tidak hanya pentingnya IPTEK saja adalah lebih penting adalah pendidikan yang memperhatikan watak. Terutama untuk menghadapi dua masalah sosial yang pasti terjadi di era ini yaitu masalah sosial dan kebangsaan.

Solidaritas sosial dan kebangsaan yang pudar seperti hampir setiap hari dimedia massa terlihat dan terdengar perkelahian itu tidak boleh terjadi lagi. Melalui pendidikan karakter dalam pramuka diharapkan bisa semakin meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa juga kecintaan terhadap bangsa dan negara.

Adanya pramuka yang selama ini merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal harus terus ditinggkatkan lagi peranannya. Tidak hanya dalam keseharian tetapi juga dimasukan ke dalam pendidikan di sekolah.

Gerakan pramuka ke depan tidak hanya wajib, sesuai dengan yang dicanangkan Presiden RI tahun 2006 agar pramuka direvitalisasi gerakan pramuka harus dikerjakan secara sungguh-sungguh. Wujudkan bangsa yang berkarakter dan bermartabat melalui gerakan pramuka.

Untuk itu pendidikan pramuka harus di desain menarik semua siswa sehingga siswa semakin bersemangat untuk bergabung dengan pramuka. Lingkungan sekolah yang mendorong pendidikan kepramukaan dengan kepramukaan diakreditasi sebagai penilaian di sekolah.

Pembina pramuka Kota Malang, Oetojo Sarjoto mengakui saat ini prihatin atas semakin sedikitnya anak-anak yang serius berpramuka. Ini tidak bisa sepenuhnya menyalahkan siswa, sebab bisa jadi pendidikan yang diberikan pramuka sekarang sudah ketinggalan zaman dan tidak menarik siswa.

“Ini menjadi tantangan bagi Pembina pramuka di Kota Malang bagiamana mendesain agar gerakan pramuka diminati siswa, sehingga manfaatnya untuk mendidik karakter bisa semakin nyata,” tegas Ucik, panggila akrab Oetojo Sarjito.

Senin, 02 September 2013

Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara adalah wadah Pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan,ketertiban masyarakat (Kamtibmas) baik lokal, nasional, maupun internasional.

Saka Bhayangkara adalah Satuan Karya yang berada di bawah pembinaan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Disamping itu Saka Bhayangkara merupakan Saka terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Hal ini Karena Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.
Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut :

  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
  4. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB)
  • Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
  • Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
  • Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar)
  • Subkrida Search And Rescue (SAR)
 
Pimpinan Saka Bhayangkara, adalah bagian dari kelengkapan kwartir ditingkatnya yang bertugas membantu kwartir dalam menentukan kebijaksanaan mengenai pemikiran, perencanaan dan petunjuk tekhnis mengenai kagiatan Saka Bhayangkara.

Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara, disingkat Mabi Saka Bhayangkara adalah suatu badan dari gerakan Pramuka ditingkatnya berkewajiban memberikan bimbingan dan bantuan yang bersifat moral organisatoris, materiil dan finansial kepada Saka Bhayangkara di tingkatnya.

Pamong Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.

Instruktur Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka atau seseorang yang bukan anggota gerakan Pramuka, karena kemampuan dan keahliannya untuk membantu pamong Saka Bhayangkara dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.

Dewan Saka Bhayangkara, adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari-hari.

Krida, adalah satuan kecil yang merupakan bagian kecil dari Saka Bhayangkarasebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.

Kebhayangkaraan, adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan negaradalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesian Tahun 1945.

Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, disingkat KAMTIBMAS adalah keperluan hakiki masyarakat yang mendambakan suasana aman dan tertib dalam tata kehidupannya. Keamanan akan senantiasa berkaitan dengan perasaan masyarakat yang mendambakan :
  * Perasaan bebas dari ganguan fisik dan psikis (security)
  * Adanya rasa kepastian dan bebas dari kekhawatiran, keraguan dan ketakutan (surity)
  * Perasaan ilindungi dari segala macam bahaya (safety)
  * Perasaan damai dan tentram lahir batin (peace)
 
LAMBANG SAKA BHAYANGKARA
Lambang saka bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang masing-masing sisi 5 cm.
ISI Isi lambang saka bhayangkara terdiri atas :
1. PERISAI, dengsn ukuran gambar:
  • Sisi atas = 3,5cm
  • Sisi miring atas kiri = 1cm
  • Sisi miring atas kanan = 1cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
 
2. Bintang 3 (Tiga), Masing-masing dengan garis tengah = 0,8 cm
3. Obor dengan ukuran gambar:
  • Panjang tangkai = 1,5 cm
  • Tinggi nyala api = 1 cm

4 Gambar Lambang Garakan Pramuka, berupa dua buah tunas kelapa dan simetris, dengan ukuran : 
  • Garis tengah kelapa = 1 cm
  • Tinggi tunass = 2 cm
  • Panjang akar = 0,5 cm
  • Tulisan dengan huruf besar yang berbunyi ” SAKA BHAYANGKARA”.

WARNA
1. Warna dasar saka bhayangkara ” MERAH”
2. Warna dasar perisai bagian atas ” KUNING ” dan bagian bawah” HITAM “
3. Warna tunas kelapa ” KUNING TUA “
4. Warna obor :
  • Kesadaran
  • Kewaspadaan 
  • Kebijaksanaan

5. Tunas kelapa menggambarkan lambang gerakan pramuka yang mempunyai makna
 • Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
 • Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
 • Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
 • Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
 • Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
 • Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

 6. Keseluruhan lambang saka bhayangkara itu mencerminkan tingkah laku dan perbuatan anggota saka bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara atau membina tertib hukum dan ketentraman masyarakat yang mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mampu menujang keberhasilan pembagunan, serta mampu menjamin tetap tegak nya NKRI yang bersendikan pancasila dan UUD NRI tahun 1945. 

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_Karya_Pramuka#Saka_Bhayangkara

Sabtu, 31 Agustus 2013

Pramuka Kwartir Cabang Bantul deklarasikan Satuan Karya Kalpataru

Pramuka Kwartir Cabang (Kwarda) Bantul mendeklarasikan terbentuknya Satuan Karya (Saka) Pramuka dengan nama Saka Kalpataru di Lapangan Trirenggo, Rabu (28/8) bertepatan dengan apel besar peringatan Hari Pramuka ke 52 tahun 2013 tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX selaku irup pada upacara tersebut dalam sambutannya mengatakan Pramuka harus menjadi wahana penanaman nilai, serta membentuk karakter bangsa Indoneia sesuai dengan Pancasila. Karena dengan terbentuknya karakter generasi muda sesuai karakter bangsa Indonesia, diharapkan tidak mudah goyah dengan perkembangan zaman terutama bahaya penyalahgunaan narkoba. 

Lebih lanjut dikatakan ada masalah besar yang dihadapi bangsa ini namun belum jelas penyelesaiannya. Persoalan tersebut diantaranya jiwa kebangsaan yang rendah serta bela negara yang perlu terus ditingkatkan. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Bantul, Hj.Sri Suryo Widati, Kapolres Bantul, AKBP Ihsan Amin SK MH, Dir Bimas Polda DIY, Kombes Steven M Napiun SIK SH. Serta Muspida Bantul. 

Sementara Kepala BLH Bantul Drs. Suwito mengatakan, Kementrian LH dalam pelaksanaan program dan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pada tahun 2011 telah membuat MoU dengn kwarnas gerakan Pramuka dengan membentuk Satuan Karya (Saka) kalpataru.
Saka Kalpataru adaah Satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan serta kepemimpinan bagi pramuka penegak dan pandega. Selain itu sebagai wadah untuk menekankan kepedulian dan rasa tanggung jawab dalam mengelola, menjaga, mempertahankan dan melestarkan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. 

Bentuk macam kegiatan Saka Kalpataru meliputi latihan Saka berkala terkait Krida Laingkungan Hidup, pekemahan Bhakti Saka dalam rangka bakti lingkungan kepada masyarakat, pekemahan antar Saka untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman serta kegiatan khusus untuk kepentingan terkait hari-hari peringatan lingkungan hidup sedunia, hari pramuka dan lainnya. 

Pimpinan Saka Kalpataru tingkat pusat menargetkan hingga Desember 2013 terbentuk sembilan Pimpinan Saka Tingkat Propinsi termask DIY.

Sumber : http://www.bantulkab.go.id/berita/1840.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+beritabantul+%28Bantulkab.go.id%3A+Berita+Bantul%29

Jumat, 30 Agustus 2013

Anak Pramuka Tetap Berinteraksi dan Kreatif

BANGKA-- Ketua Kwartir Cabang Pramuka Pangkalpinang H Abu Bakar membuka Pesta siaga dan lomba tekhnik kepramukaan. Dalam, peringatan HUT ke 52 RI, Kwarcab Pramuka Pangkalpinang mear berbagai tangkai lomba antara lain teknik ke pramukaan, Bendera Semafur  dan memasukan bola dalam keranjang.

Ketua Kwarcab Pramuka Pangkalpinang H Abu Bakar menjelaskan lomba tekhnik kepramukaan kegiatan rutin yang dilakukan dalam Pramuka. Menurutnya, Gerakan Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 0413 Bangka satuan karya untuk membentuk watak karakter.

"Seperti layaknya bintang-bintang yang tinggi dilangir menerangi bumi pertiwi. Bangsa," ungkap Kapten Inf Suyono Ketua Harian Saka Wra Kartika Kodim 0413 Bangka seijin Kamabi Saka Dandim 0413 Bangka Letkol ARM Rudi Setiawan, ditemui Bangkapos.com, Kamis (29/8/2013).

Dijelaskan Suyono, Saka Wira Kartika hasil kesepakatan bersama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan TNI Khususnya TNI Angkatan Darat. 

Hal ini sudah kesepakatan bersama Mendagri, Menteri Pertahanan, Mendiknas, Menag, Kemenpora dan Kwarnas Gerakan Pramuka.

Sumber : http://bangka.tribunnews.com/2013/08/29/anak-pramuka-tetap-berinteraksi-dan-kreatif

Senin, 26 Agustus 2013

13.000 orang Bakal Meriahkan HUT Pramuka di Bantul

BANTUL—Sebanyak 13.000 orang bakal memeriahkan hari jadi ke-52 Pramuka di Lapangan Trirenggo, Bantul, Rabu (28/8/2013). 

Selain dimeriahkan oleh anggota Pramuka tingkat SD hingga SMA, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan organisasi Karang Taruna juga bakal menyemarakkan acara ini.

Sejumlah acara di antaranya senam semaphore dan senam lalu lintas bakal ditampilkan. Senam semaphore diisi siswa dari SMK Kelautan Sanden, sedangkan senam lalu lintas dari Saka Bhayangkara Polres Bantul.

Ketua pelaksana perayaan HUT ke-52 Pramuka, yang juga Wakil Ketua Kwartir Cabang Bantul, Sunarto, mengatakan, peringatan hari jadi Pramuka sebenarnya jatuh pada 14 Agustus 2013. Namun karena berbagai pertimbangan, baru dilaksanakan 28 Agustus 2013.

“Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX dalam upacara nanti sebagai inspektur upacaranya,” ujar Sunarto, Senin (26/8/2013).

Selain acara puncak pada 28 Agustus, sejumlah kegiatan juga digelar sebagai rangkaian acara perayaan, yakni perkemahan Alam Ramadan di Gubug Pramuka pada 25 hingga 27 Juli 2013, Kunjungan silaturahmi dari Kwarda XII DIY pada  2 Agustus 2013, tirakatan dan ulang janji pada 13 Agustus di Gubug Pramuka Bantul.

Ada pula Pentas Seni Penegak se-Bantul pada hari yang sama. Lomba Kwartir Ranting tergiat se- Bantul merebut piala bergilir Bupati, kunjungan, ziarah dan silaturahmi ke mantan Ketua Kwartir Cabang dan tokoh Pramuka Bantul.

Sumber : http://www.harianjogja.com/baca/2013/08/26/13-000-orang-bakal-meriahkan-hut-pramuka-441336

Minggu, 25 Agustus 2013

Topi Laken untuk Pramuka Putri

Alhamdulillah... Kedai Atribut Perlengkapan Pramuka ScoutAddict /  Candu Pramuka sudah memiliki topi laken untuk anggota Pramuka Putri.

Semoga dapat memenuhi perlengkapan kakak-kakak Pramuka Indonesia

Info pemesanan dan stok silahkan sms 0812 1774 6083

Sabtu, 24 Agustus 2013

Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis Tergiat di Riau

Bengkalis - Kwartir Cabang (Kwarcab) 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis kembali memperoleh penghargaan cemerlang di tingkat Provinsi Riau. Berkat berbagai kegiatan dan pembinaan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2012-2013, oleh Kwartir Daerah (Kwarda) 04 Gerakan Pramuka Riau, Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis dinobatkan sebagai peringkat I Kwarcab Tergiat se-Provinsi Riau 2013 untuk seluruh kategori bidang penilaian.

Ketua Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis, H Riza Pahlefi mengatakan, penghargaan sebagai Kwarcab Tergiat I se-Riau tahun 2013 tersebut langsung diserahkan Ketua Kwarda 04 Gerakan Pramuka Riau, Hj Septina Primawati Rusli.

“Penghargaan sebagai Kwarcab Tergiat I itu diserahkan Ketua Kwarda 04 Gerakan Pramuka Riau pada saat Apel Besar puncak peringatan Hari Pramuka ke-52 di lapangan Istana Siak, Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Minggu (18/8) lalu,” ujar Riza yang juga menjabat Koordinator Wilayah III Organisasi dan Hukum Kwarda 04 Gerakan Pramuka Riau ini.

Ditambahkan Riza, ada 6 bidang yang dinilai Kwarda 04 Gerakan Pramuka Riau untuk menentukan Kwarcab se-Riau Tergiat tahun 2013. Yaitu, bidang adminisrtasi, pengabdian masyarakat dan hubungan masyarakat, pembinaan anggota muda, pembinaan anggota dewasa, organisasi dan hukum serta bidang keuangan, sarana dan prasarana. Selain itu, Dewan Kerja Cabang juga terpilih sebagai tergiat I tingkat Provinsi Riau.

“Alhamdulillah, dari seluruh bidang yang dinilai tersebut, masing-masing berhasil memperoleh predikat terbaik I. Karena itu Kwarda 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis terpilih sebagai Kwarcab Tergiat se-Riau tahun 2013,” jelas Riza didampingi Andalan Cabang Urusan Hubungan Masyarakat, Johansyah Syafri.

Ditambahkan Riza, dibandingkan penghargaan serupa tahun 2012 lalu, perolehan tahun 2013 ini terasa lebih sempurna. Betapa tidak, katanya, meskipun tahun 2012 juga ditetapkan sebagai Kwarcab Tergiat I se-Riau, namun untuk bidang pengadian masyarakat dan hubungan masyarakat, Kwarcab 0404 Gerakan Bengkalis yang hanya mendapat nilai terbaik III.

“Jika tahun sebelumnya hanya terbaik III setelah Kwarcab Pelalawan dan Rokan Hulu sebagai terbaik I dan II, untuk tahun 2013 ini, bidang pengadian masyarakat dan hubungan masyarakat juga berhasil memperoleh nilai terbaik I,” sambung mantan Wakil Bupati Bengkalis periode 2000-2005 yang juga pernah menjabat Ketua DPRD Bengkalis ini.

Atas keberhasilan tersebut, Riza mengajak seluruh pengurus dan anggota Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis di seluruh tingkatan untuk tetap bahu membahu dan bekerja sama dengan sebaik-baiknya, supaya kuantitas dan kualitas pelaksanaan kegiatan di masing-masing bidang tersebut, ke depan pelaksanaannya semakin baik.

Selain itu, Riza juga berharap agar seluruh pengurus dan anggota Pramuka di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini tidak cepat merasa cukup dan puas atas keberhasilan yang diraih itu. Karena, katanya mengingatkan, mempertahankan apa yang telah diraih tersebut jauh lebih berat dibandingkan memperolehnya.

“Karena itu, seluruh anggota dan pengurus Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis harus senantiasa mempertahanakan dan meningkatkan kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik serta terus melaksanakan berbagai kegiatan kepramukaan di daerah ini secara berkesinambungan, sehingga pada masa yang akan datang prestasi yang telah diraih ini dapat dipertahankan,” ajak Riza.

Sumber : http://katakabar.com/2013/08/23/wiih..-kwarcab-0404-gerakan-pramuka-bengkalis-tergiat-di-riau

Jumat, 23 Agustus 2013

OKPT Unnes Bahas Implementasi Kepramukaan

SEMARANG - Orientasi Kepramukaan Perguruan Tinggi (OKPT) bagi mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (Unnes) dibuka Kamis (22/8). Di hari pertama peserta OKPT akan mengikuti seminar bertema Implementasi Kepramukaan dalam Kurikulum 2013.

“Di sesi pertama akan diisi oleh Kak Suyahman andalan nasional dari Pusdiklatnas sampai sekitar pukul 11.30 WIB. Di sesi kedua akan diisi Kak Tomo dari Dinas Pendidikan Jawa Tengah,” terang Ketua Racana Wijaya Leofan Gunawan, Kamis (22/8).

Implementasi kepramukaan dalam Kurikulum 2013 jadi tema sentral dalam pembinaan kepramukaan. Pasalnya, pramuka masuk dan menjadi ekstrakurikuler wajib dalam struktur Kurikulum 2013.
Pramuka menjadi “andalan” untuk mewujudkan generasi muda yang berkarakter mandiri, peduli, ramah, dan memiliki jiwa nasionalisme.

Menurut rencana, OKPT akan laksanakan dua hari hingga Jumat (23/8). Pada hari kedua seluruh peserta OKPT akan dilibatkan dalam permainan outdoor untuk mengasah keterampilan, kepekaan, dan soliditas mereka di lapangan.

Sumber berita :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_smg/2013/08/22/169199/Hari-Pertama-OKPT-Unnes-Bahas-Implementasi-Kepramukaan
Sumber foto : 
http://kampus.okezone.com/read/2013/08/23/373/854380/pramuka-ciri-khas-ospek-di-unnes

Pendidikan Pramuka Bentuk Karakter Bangsa

MATARAM-Pramuka memiliki peranan yang  sangat penting sebagai lembaga pendidikan non formal dalam membentuk kaum muda berkarakter, menamankan semangat kebangsaan dan meningkatkan keterampilan.

Pendidikan ke pramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia di tuntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“ Dalam tujuh tahun terakhir ini terdapat tiga hal yang menandai perkembangan gerakan pramuka yang berhasil dicapai selama ini “, kata Gubernur Nusa Tenggara Barat HM Zainul Majdi pada Upacara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun Pramuka ke-52 tahun 2013 tingkat provinsi NTB kamis (22/8) di Halaman Bumi Gora Kantor Gubernur NTB.

Ia mengatakan, ketiga perkembangan tersebut diantaranya, presiden RI telah mencanangkan kembali refitalisasi pramuka pada HUT Pramuka tahun 2006 silam yang saat ini tampak keberhasilannya dengan semakin marak kegiatan ke pramukaan di berbagai daerah.

Bahkan pada saat ini pramuka telah berhasil memperbaharui sistem kepramukaan dengan kurikulum yang baru, akreditasi gugus depan serta sertifikasi dan lisensi para pembina.

Selain itu juga, terbitnya undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka yang memperkuat legalitas pramuka di negeri ini.

“ Dengan UU tersebut maka pelaksanaan pendidikan ke pramukaan saat ini tidak hanya mengisi masa senggang kaum muda namun telah meningkat menjadi kewajiban setiap warga negara untuk melaksanakannya.

“ Sementara itu Ungkap Gubernur, perkembangan ketiga gerakan pramuka adalah masuknya pendidikan ke pramukaan dalam kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib yang akan diberlakukan pada tahun 2013 ini.

“ Khusus untuk yang ketiga ini gerakan pramuka dapat memahami sepenuhnya latar belakang rencana menjadikan pendidikan ke pramukaan sebagai mata pelajaran ekstrakurikuler wajib. Karena permasalahan yang dihadapi oleh kaum muda Indonesia pada tahap yang mengkhawatirkan “, paparnya.

Guna percepatan pembentukan karakter kaum muda, Gubernur mengajak seluruh anggota gerakan pramuka untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah. Sedangkan kepada pimpinan kwartir cabang, kwartir ranting, gerakan pramuka dan pembina pramuka di daerah ini secara bersama meningkatkan kwalitas gugus depan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa.

Sumber : http://rri.co.id/index.php/berita/66797/Pendidikan-Pramuka-Bentuk-Karakter-Bangsa.#.UhbH5n82Dk8

Rabu, 21 Agustus 2013

Jangan Memaksakan Pramuka

Tulisan ini bukan untuk mengkritik atau menggurui, apalagi menghalang-halangi pihak-pihak yang akan merealisasikan gagasan-gagasan tentang Gerakan Pramuka. Tulisan ini adalah pandangan yang disusun sesuai dengan pemahaman saya tentang Gerakan Pramuka dan berbagai telaah pustaka yang telah saya lakukan.

Beberapa media cetak lokal di Soloraya, Kamis (15/8), mewartakan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman mencanangkan progam wajib Pramuka bagi pelajar dan pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Sragen. Program wajib Pramuka itu dicanangkan saat upacara peringatan HUT ke-52 Gerakan Pramuka, Rabu (14/8). Berita itu cukup mengusik dan menggelitik hati dan pikiran saya.
Kebijakan tersebut diambil karena menurut Agus Fatchur Rahman generasi muda kini mulai kehilangan karakter kebangsaan, karakter keindonesiaan. Pendidikan Kepramukaan diharapkan menjadi salah satu alat rekayasa masa depan untuk membangun generasi muda yang berkarakter kuat. Bupati Sragen menginstruksikan semua PNS dan pejabat di lingkungan Pemkab Sragen terlibat aktif dalam Gerakan Pramuka.

Keterlibatan aktif itu antara lain dengan mengenakan seragam Pramuka setiap Kamis dan mengikuti kegiatan perkemahan Pramuka pada waktu tertentu. Selain itu, pejabat (baca: kepala satuan kerja perangkat daeran atau SKPD) juga diwajibkan menjadi bapak angkat dari gugus depan (gudep) sekolah. Hal yang sama juga telah dilakukan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya beberapa tahun lalu yang mencanangkan Kabupaten Sukoharjo sebagai kabupaten Pramuka. Seluruh PNS di Kabupaten Sukoharjo diinstruksikan untuk berseragam Pramuka setiap tanggal 14 (non-Dinas Pendidikan) dan setiap hari Jumat (Dinas Pendidikan).

Saat ini, Gerakan Pramuka masih menjadi gerakan yang masif (meluas). Gerakan Pramuka masih melekat di banyak sekolah. Peserta didik juga diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, khususnya peserta didik kelas III, IV, dan V SD/MI, kelas VII SMP/MTs, dan kelas X SMA/SMK/MA. Atau, minimal seluruh peserta didik berseragam Pramuka pada Jumat dan/atau Sabtu. Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah memasukkan Pendidikan Kepramukaan dalam Kurikulum 2013. Setiap peserta didik diwajibkan mengikuti kegiatan Pramuka.

Sekedar kilas balik, di awal Orde Baru Pendidikan Kepramukaan dititipkan di sekolah karena dikhawatirkan akan disusupi paham komunis. Cara itu juga untuk memudahkan menghimpun peserta didik dan pengadaan tenaga pembina dari para guru. Ini kemudian memunculkan istilah ”Pramuka wajib” bahkan tidak sedikit pengajar atau guru yang menyebut ”pelajaran Pramuka”.

Padahal Baden Powell dengan tegas menjelaskan Pendidikan Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun atau kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Pendidikan Kepramukaan adalah suatu metode untuk mendidik generasi muda yang interaktif dan progresif dengan kegiatan yang menyenangkan, menarik, menantang, terencana, terarah,  dan berkesinambungan di alam terbuka.

Gerakan Pramuka bukanlah tujuan. Gerakan Pramuka adalah alat yang bertujuan untuk membina dan membentuk manusia Indonesia yang mandiri, berkarakter kuat, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki rasa nasionalisme dan cinta Indonesia, tanah tumpah darah, yang tinggi.

Mewajibkan Pramuka bagi pelajar dan PNS ada sisi baiknya. Bagi pelajar akan memperoleh keterampilan dan kecakapan hidup seperti kemandirian, kepemimpinan, dan nilai-nilai budi pekerti luhur yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan bagi PNS nilai-nilai positif seperti disiplin, gotong royong, kejujuran, dan lain sebagainya dapat diaplikasikan dalam menjalankan profesi mereka.

Ketika seseorang berseragam Pramuka dalam dirinya melekat kode kehormatan Tri Satya dan Dasa Dharma yang sangat sarat makna dan wajib diamalkan. Seseorang yang berprofesi sebagai PNS, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, tentu tidak hanya mengayomi dan melayani masyarakat, tetapi juga memberikan teladan kepada masyarakat. PNS yang berseragam Pramuka dapat menjadi salah satu solusi krisis keteladanan yang melanda bangsa ini.

Kesukarelaan
Namun, kebijakan PNS wajib berseragam Pramuka juga bisa menjadi bumerang. Ketika PNS tidak menjalankan tugas dengan benar seperti terlambat masuk kerja maka ia tidak hanya melanggar kode etik PNS, tetapi ia juga bisa melanggar UU No. 12/2010 tentang Gerakan Pramuka yang multitafsir jika dijadikan ”alat mengkriminalisasi” pejabat publik (kepala daerah) maupun penjabat strutrual (PNS). ”Alat mengkriminalisasi” tersebut pada Pasal 6 ayat (4) dan ayat (5) yaitu Kode Kehormatan Pramuka yang dikenal dengan Tri Satya dan Dasa Dharma yang wajib diamalkan oleh setiap anggota Pramuka.

Saya masih ingat ketika Walikota Padang Fauzi Bahar yang berang melihat ketidakdisplinan PNS di lingkungan Pemerintahan Kota Padang saat inspeksi mendadak pada hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri 2012. Walikota Padang itu mendapati 39 perempuan PNS dan 20 laki-laki PNS yang terlambat atau tidak mengenakan seragam lengkap sebagaimana ketentuan setiap hari Kamis yaitu mengenakan seragam Pramuka lengkap dengan setangan leher/pita leher dan memakai pin “Saya Anti Sogok”.

Sebagai ganjaran atas ketidakdisplinan tersebut, para PNS di lingkungan Pemerintah Kota Padang dihukum atau dibesi sanksi fisik berupa baris-berbaris untuk perempuan dan baris-berbaris serta push up untuk laki-laki pria. Pemberian hukuman atau sanksi fisik tersebut juga diperlihatkan dan diekspose oleh media massa pada Kamis, 23 Agustus 2012.

Contoh lain, ada 291 kepala daerah (gubernur/bupati/walikota) yang terjerat kasus korupsi dalam kurun 2004-Februari 2013. Padahal kepala daerah selaku ex officio Ketua Majelis Pembimbing Kwartir adalah ”Pramuka istimewa” yang menjadi ikon keteladanan masyarakat di wilayahnya. Jadi, pasal-pasal dalam UU Gerakan Pramuka juga dapat ditambahkan dalam tuntutan pidana untuk mereka.

Dukungan kepala daerah dalam Gerakan Pramuka sebaiknya bukan memformalkan Gerakan Pramuka. Dukungan itu sebagiknya berupa kebijakan meningkatkan kualitas proses pembinaan dengan mendorong untuk lebih menggiatkan kegiatan-kegiatan Pramuka di wilayah, baik di tingkat kwartir, kwartir di bawahnya, dan di tingkat gugus depan. Kepala daerah di setiap tingkatan adalah ex officio Ketua Majelis Pembimbing Kwartir di setiap tingkatan, semua instruksi dan/atau perintahnya tentu akan dilaksanakan oleh bawahannya.

Kegiatan-kegiatan yang harus didorong untuk lebih digiatkan antara lain Kursus Mahir Pembina Dasar/Lanjut; Kursus Pelatih Dasar/Lanjut; dan kegiatan-kegiatan besar seperti jambore/raimuna, perlombaan, dan lain sebagainya di tingkat kwartirnya maupun kwartir di bawahnya yang telah digariskan secara terstruktur dan sistematis oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Tentu itu bisa ditambah kegiatan-kegiatan yang disesuaikan dengan keadaan dan kearifan lokal daerah.

Tetapi yang harus segera didorong untuk lebih digiatkan adalah penyelenggaaan perkemahan gladian pemimpin regu (dian pinru) di tingkat gugus depan. Di tingkat gugus depanlah peserta didik berada. Selain itu, perkemahan dian pinru hampir tidak pernah diselenggarakan di tingkat gugus depan. Untuk itu, diperlukan jumlah pembina Pramuka yang memadai dan berkualitas untuk menyelenggarakan perkemahan dian pinru tersebut.

Untuk mendorong dan menggiatkan Gerakan Pramuka di tingkat gugus depan, yang harus dilakukan oleh kepala daerah selaku ex officio Ketua Majelis Pembimbing Kwartir adalah menyelenggarakan kursus orientasi kepramukaan yang wajib diikuti (tidak boleh diwakilkan) oleh para kepala sekolah selaku ex officio Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus). Hampir semua gugus depan berpangkalan di sekolah. Kepala sekolah diharapkan mampu lebih menggiatkan kegiatan-kegiatan Pramuka di gugus depannya.

Selain kepala sekolah, kursus orientasi ini juga harus diikuti oleh kepala desa/lurah, camat, kepala dinas (kepala satuan kerda perangkat daerah), atau kepala unit pelaksana teknis, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Kursus ini bertujuan membangun kesadaran dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan Pramuka sebagai wadah pendidikan nonformal yang paling sesuai dan paling selaras dengan sistem pendidikan nasional. Kesadaran dan kepedulian itu harus tulus dan ikhlas.

Kegiatan-kegiatan lain yang harus diselenggarakan adalah Kursus Mahir Pembina Dasar/Lanjut, Kursus Pelatih Dasar/Lanjut, dan lain sebagainya secara rutin dengan biaya yang terjangkau anggota Pramuka yang berniat mengikutinya. Dengan demikian, kekurangan Pembina Pramuka yang berkualitas dapat teratasi dan kualitas proses Pendidikan Kepramukaan juga meningkat.

Diakui atau tidak, Gerakan Pramuka atau Pendidikan Kepramukaan adalah satu-satunya mitra pemerintah dalam mengajarkan nilai-nilai positif seperti disiplin, gotong royong, kejujuran, dan lain sebagainya serta menanamkan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air kepada anggotanya secara terstruktur dan sistematis. Namun, prinsip dasar dalam Gerakan Pramuka yaitu sukarela tetap harus dijunjung tinggi. ”Wajib Pramuka” bagi pelajar dan PNS perlu ditinjau kembali.

Sumber : http://www.solopos.com/2013/08/21/gagasan-jangan-memaksakan-pramuka-439751

Konggres Pemuda Indonesia (Sumpah Pemuda)

Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Rumusan Konggres
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Isi Konggres
Sumpah Pemuda versi orisinal:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Panitia Konggres
Dalam upaya mempersatu wadah organisasi pemuda dalam satu wadah telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926. Oleh sebab itu, tanggal 20 Februari 1927 telah diadakan pertemuan, namun pertemuan ini belum mencapai hasil yang final. 

Kemudian pada 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi, dan dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini dihadiri semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan Kongres pada bulan Oktober 1928, dengan susunan panitia dengan setiap jabatan dibagi kepada satu organisasi pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai berikut:

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  •     Abdul Muthalib Sangadji
  •     Purnama Wulan
  •     Abdul Rachman
  •     Raden Soeharto
  •     Abu Hanifah
  •     Raden Soekamso
  •     Adnan Kapau Gani
  •     Ramelan
  •     Amir (Dienaren van Indie)
  •     Saerun (Keng Po)
  •     Anta Permana
  •     Sahardjo
  •     Anwari
  •     Sarbini
  •     Arnold Manonutu
  •     Sarmidi Mangunsarkoro
  •     Assaat
  •     Sartono
  •     Bahder Djohan
  •     S.M. Kartosoewirjo
  •     Dali
  •     Setiawan
  •     Darsa
  •     Sigit (Indonesische Studieclub)
  •     Dien Pantouw
  •     Siti Sundari
  •     Djuanda
  •     Sjahpuddin Latif
  •     Dr.Pijper
  •     Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  •     Emma Puradiredja
  •     Soejono Djoenoed Poeponegoro
  •     Halim
  •     R.M. Djoko Marsaid
  •     Hamami
  •     Soekamto
  •     Jo Tumbuhan
  •     Soekmono
  •     Joesoepadi
  •     Soekowati (Volksraad)
  •     Jos Masdani
  •     Soemanang
  •     Kadir
  •     Soemarto
  •     Karto Menggolo
  •     Soenario (PAPI & INPO)
  •     Kasman Singodimedjo
  •     Soerjadi
  •     Koentjoro Poerbopranoto
  •     Soewadji Prawirohardjo
  •     Martakusuma
  •     Soewirjo
  •     Masmoen Rasid
  •     Soeworo
  •     Mohammad Ali Hanafiah
  •     Suhara
  •     Mohammad Nazif
  •     Sujono (Volksraad)
  •     Mohammad Roem
  •     Sulaeman
  •     Mohammad Tabrani
  •     Suwarni
  •     Mohammad Tamzil
  •     Tjahija
  •     Muhidin (Pasundan)
  •     Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  •     Mukarno
  •     Wilopo
  •     Muwardi
  •     Wage Rudolf Soepratman
  •     Nona Tumbel

Kongres Pemuda Indonesia KeduaGagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Peserta
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.

Gedung
Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong.
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
http://semangatpemuda-indonesia.blogspot.com/p/sejarah-sumpah-pemuda.html

Selasa, 20 Agustus 2013

Pramuka Nunukan Ikut Peran Saka di Malinau

NUNUKAN - Kabupaten Nunukan mengirimkan 37 Pramuka untuk mengikuti Peran Saka Pramuka Tingkat Daerah Kalimantan Timur di Kabupaten Malinau. Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari pada 20-24 Agustus yang akan dirangkaikan dengan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke- 52 tahun pada 24 Agustus mendatang.

“Kami  mengirimkan 37 anggota Pramuka terdiri dari 16 anggota Pramuka Saka Bhakti Husada, 15 anggota Pramuka Saka Bahari, 2 anggota Pramuka unsur Dewan Kerja Cabang, 2 Pembina unsur Andalan Cabang, 1 orang petugas kesehatan dari Saka Bhakti Husada dan seorang petugas keamanan dari Saka Bahari,” ujar Haji Trisno Hadi, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Nunukan.
 
Kegiatan tersebut diikuti Pramuka Penegak dan Pandega dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur.
 
Trisno Hadi berharap, pada kegiatan yang melibatkan seluruh satuan karya Pramuka, peserta asal Nunukan bisa menimba ilmu yang lebih banyak dari rekan-rekannya terutama dari satuan karya yang berbeda.
 
“Jadi kalau dia ahli Bahari, itu dia cari Bhayangkara di sana. Nanti ilmunya bisa bertambah,. Kalau bisa dia ke saka-saka lain,” ujarnya.
 
Kegiatan ini juga harus dimanfaatkan untuk mencari kenalan Pramuka dari daerah lainnya di Kaltim. “Dia bisa persahabatan antara mereka dan unjuk gelar masing-masing. Saya lihat, itu adik-adik bisa melatih percaya diri, kualitasnya lebih meningkatlah” ujarnya.
 
Sumber : http://kaltim.tribunnews.com/2013/08/19/37-pramuka-nunukan-ikut-peran-saka-di-malinau

Senin, 19 Agustus 2013

Aksi Pramuka di Upacara Kemerdekaan RI di Sydney

Gerakan Pramuka sampai juga ke Sydney, Australia. Tak heran ketika upacara peringatan hari kemerdekaan RI ke 68 lalu di KJRI Sydney, Pramuka menjadi panitia acara.

Seperti disampaikan Konsul Penerangan Sosial Budaya KJRI Sydney Nicolas Manoppo, Senin (19/8/2013) dalam siaran persnya, upacara dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Indonesia, para undangan dan anggota Gugus Depan (Gudep) Gerakan Pramuka Indonesia Nomor Australia 001 dan 002.

Petugas upacara terdiri dari pembaca Salinan Naskah Proklamasi, pembaca Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, pengerek bendera Indonesia Merah Putih, pembaca doa, dilakukan oleh Anggota Gudep Gerakan Pramuka yang terdiri dari anak-anak masyarakat Indonesia dari organisasi masyarakat yang berada di New South Wales, Australia.

Sedangkan pembacaan Pancasila dibawakan oleh Konjen RI Sydney, Gary RM Jusuf. Setelah pelaksanaan Upacara Penaikan Bendera, dilanjutkan dengan pertemuan silaturahmi dengan masyarakat, bertempat di Wisma Indonesia KJRI Sydney.

"Upacara berjalan khidmat dan lancar, diakhiri dengan dengan foto Konjen RI Sydney dan Ibu Resy Jusuf bersama anggota Gudep Gerakan Pramuka Indonesia dan tokoh-tokoh masyarakat," jelas Nicolas.

Petugas upacara pada peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI ini dilaksanakan penuh anggota Gugus Depan Gerakan Pramuka 001 dan 001 KJRI Sydney. Pelibatan Pramuka ini sebagai upaya telah diaktifkan kembali Gugus Depan Gerakan Pramuka Nomor Australia 001 dan 002 di Sydney pada bulan Mei 2013.

Pengaktifan kembali Gudep Gerakan Pramuka tersebut dilakukan setelah mengalami masa vakum sejak tahun 1980-an. Masyarakat Indonesia khususnya para orang tua juga sangat antusias menghadiri upacara peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan kali ini.

Mereka ingin melihat kebolehan para putra-putri mereka para pelajar dari sekolah-sekolah di New South Wales, yang sebagian telah menjadi warga negara Australia, dapat mendemonstrasikan kebolehan sebagai petugas upacara HUT RI.

Selama ini, petugas upacara termasuk di dalamnya Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam setiap Upacara Peringatan HUT RI dilakukan oleh mahasiswa Indonesia yang berkuliah di perguruan tinggi di NSW.

Dalam kegiatan kepramukan, itu terbagi dalam regu-regu anggota masyarakat seperti regu Iqra, remaja-remaja dari gereja-gereja dan masjid-masjid Indonesia. Ada juga organisasi masyarakat seperti: Minang Saiyo, Bona Pasogit, Kawanua di NSW dan sekitarnya, Sekolah Indonesia Pelangi.

Kegiatan yang dilakukan akan bersifat fun game, latihan yang lebih bersifat memperkenalkan ke-Indonesiaan, karena anak-anak masyarakat Indonesia ini lahir dan tinggal lama di Australia, yang bahkan banyak diantaranya yang mulai tidak dapat berbahasa Indonesia.

Sumber : http://news.detik.com/read/2013/08/19/095035/2333656/10/ini-aksi-pramuka-di-upacara-kemerdekaan-ri-di-sydney?9922022